Menjadi Dokter Muslim Berbintang Lima

janji-dokter-muda-fk-uii-angkatan-2004Dalam tatanan dunia yang semakin kompleks, dokter dituntut menjadi sosok yang ideal sesuai konsep yang dicanangkan oleh WHO dimana seorang dokter harus memiliki konsep The five stars doctor yang terdiri dari kemampuan dokter untuk menjadi health care provider, decision maker, community leader, manager dan communicator. Jika kelima konsep tadi diperas, maka akan didapatkan 2 (dua) komponen penting untuk menjadi dokter yang ideal yaitu profesionalisme menuntut terpenuhinya pelayanan kedokteran yang sesuai dengan standar operating prosedur atau standar pelayanan medis dan standar etika profesi. Sedangkan kepemimpinan menuntut kemampuan dokter dalam mempengaruhi klien dengan komunikasi efektif supaya bisa bekerjasama dalam program promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

 


Fakultas Kedokteran UII sebagai institusi pendidikan yang bernafaskan Islam tentunya dalam mendidik mahasiswanya tidak cukup hanya memiliki konsep The Five Stars Doctor tersebut tetapi juga kecakapan yang terintegrasi untuk menjadi dokter muslim yang baik. Karena itulah maka pada hari Selasa, 13 Januari 2009 pukul 13.00-15.00 wib bertempat di ruang 2.18 diadakan Training of Instructor yang dipandu oleh dr. Syafeuddin Ali Ahmad pada para dosen-dosen yang akan mengampu Blok Kepemimpinan dan Profesionalisme Kedokteran.
 
Menurut dr. Syafeuddin Ali Ahmad definisi dokter muslim adalah dokter yang mempunyai kompetensi dan kemampuan pengetahuan kedokteran mutakhir dan dapat mengimplementasikan nilai-nilai islam dalam praktek dan kehidupan sehari-hari. Hal ini berkait erat dengan peran dokter sebagai agent of change, agent of development dan agent of treatment.
 
Oleh karena dokter nantinya tidak hanya berperan sebagai praktisi medis atau klinisi tetapi juga berperan sebagai pemimpin dan manajer,  selama pendidikan mahasiswa kedokteran uii diwajibkan untuk mengenal teori dan gaya kepemimpinan tokoh-tokoh muslim dunia yang berhasil membawa perubahan besar. Seperti meneladani kehidupan Rosululloh, Khulafaur Rasyidin, Umar Bin Abdul Aziz, Ibnu Sina, Abu Salam dan Muhammad Yunus. Disamping itu mahasiswa kedokteran uii harus bisa mengimplementasikan kode etik dokter muslim itu sendiri seperti konsep bahwa jika ada orang sakit, maka yang menyembuhkan adalah Allah SWT sementara peran dokter hanyalah sebagai perantara/instrumennya. Dalam keadaan sakit pasien (muslim) adalah bagian dari dakwah sang dokter dimana seorang dokter muslim memberi nasehat pada sang pasien untuk mengingatkan bahwa sakit adalah bagian dari musibah yang harus dipahami bahwa segala sesuatu adalah karena izin dan kehendak Allah SWT sehingga jika pasien dalam keadaan sehat untuk menysukuri nikmat Allah SWT.
 
Lebih lanjut dalam uraiannya dr. Syafeuddin Ali Ahmad berharap melalui Blok Kepemimpinan dan Profesionalisme Kedokter an, mahasiswa FK UII dapat menjadi dokter yang professional dan berjiwa pemimpin yang mana sesuai dengan visi dan misi FK UII sebagai institusi islam untuk mendidik dokter yang berakhlakul karimah, beramal ilmiah dan berilmu amaliah serta professional, memenuhi five star doctor dan mampu melakukan pelayanan kedokteran keluarga (family medicine ).