FK UII SIAPKAN TIM TANGGAP BENCANA LONGSOR BANJARNEGARA

Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari daerah pegunungan dan perbukitan sudah sejak dulu memang rawan dengan bencana tanah longsor yang telah menelan banyak korban. Kini bencana tersebut terulang kembali dengan korban mencapai ratusan orang yang tertimbun tanah longsor. Jumlah pengungsi juga semakin bertambah banyak karena efek trauma dari warga sekitar daerah bencana sehingga lebih baik mencari daerah yang lebih aman dengan mengungsi. Jalur transportasi jurusan Banjarnegara Karangkobar Pekalongan terputus dan satu-satunya jalur yang masih bisa dilalui roda empat adalah jalur Madukara Karangkobar melalui Pagentan  Pejawaran yang bisa memakan waktu 1 jam lebih lama dari biasanya.

Longsor tersebut terjadi  sekitar pukul 17.30 WIB pada hari Jumat (12-12-2014) di Desa Sampang (3 km selatan kota kecamatan) Kecamatan Karangkobar setelah sebelumnya di guyur hujan deras. Cerita yang memilukan adalah satu rombongan warga Karangkobar yang selesai menjenguk saudaranya di RSUD Banjarnegara ketika dalam perjalanan pulang melewati jalan yang menjadi lokasi bencana tersebut sehingga penumpang mobil colt tersebut semuanya tewas seketika tertimbun tanah bersama mobilnya  sekaligus.

Selain itu, longsor juga terjadi di Kec Wanayasa, Kab. Banjarnenagara pada Kamis (11-12-2014) menyebabkan jumlah pengungsi bertambah menjadi 379 jiwa. Pengungsi ini tersebar di Dusun Puncil, Ds. Karangtengah, Kec. Wanayasa 139 jiwa; di Dusun Wadas, Ds. Pandansari, Kec. Wanayasa 72 jiwa; di Ds. Dawuhan, Kec. Wanayasa 70 jiwa; di Ds. Ngasinan, Kec. Pejawaran 46 jiwa; dan di Ds. Sijeruk Kec. Banjarmangu 52 jiwa. Sampai detik ini dilaporkan bahwa sekitar 36 orang korban meninggal dunia yang sudah bisa dievakuasi dari total korban berjumlah sekitar 108 jiwa.

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) dengan melibatkan alumni, mahasiswa dan para dokter staf pengajarnya merasa terpanggil untuk membantu para pengungsi korban bencana alam tanah longsor di Banjarnegara. Dekan FK UII dr. Linda Rosita M.Kes, Sp.PK telah memberikan instruksi kepada Tim Bantuan Medis Mahasiswa (TBMM) FK UII, alumni dan staf pengajarnya untuk terjun ke lapangan sebagai relawan medis. Rencananya FK UII akan memberangkatkan 3 kloter ke lokasi bencana. Untuk kloter pertama akan diberangkatkan besok pagi Senin 15 Desember 2014 didampingi tim MAPALA UII yang sudah lebih dahulu mengirimkan tim survey dan tim perintisnya. Tim pertama FK UII akan membawa bantuan obat-obatan sedangkan tim berikutnya akan menyusul dengan membawa bantuan lain yang paling dibutuhkan seperti sembako, baju ganti/pakaian, pembalut, mukenah, Al-qur’an, sarung dan sajadah. Menurut laporan Bidan Nafiah staf Puskesmas Karangkobar yang bisa dihubungi oleh Wakil Dekan FK UII dr. Syaefudin Ali Akhmad, MSc bahwa para pengungsi masih banyak yang membutuhkan pelayanan kesehatan  sehingga kehadiran tim medis FK UII sangat dibutuhkan tentunya dengan koordinasi dengan pihak Puskesmas dan Kecamatan serta BNPB. Kesempatan ini segera ditanggapi oleh salah satu dokter FK UII yaitu dokter Gesit untuk segera turun ke lapangan. Dokter Gesit merupakan alumni dan staf pengajar FK UII yang sekaligus juga sebagai orang asli Banjarnegara yang Insya Allah akan siap di lokasi mulai Senin pagi untuk membantu dan bergabung dengan tim tanggap bencana FK UII. Selain itu FK UII juga melakukan penggalangan dana di berbagai fakultas di UII untuk disalurkan kepada yang membutuhkan.

Selain bantuan material, FIAI dan Fakultas Psikologi UII juga berniat akan menurunkan tenaga psikolog dan para Dai untuk mendampingi tim medis FKUII dalam rangka memberikan intervensi psikologi dan agama bagi para korban bencana tanah longsor. Selain itu tim agama dan psikolog akan membantu dalam manajemen stress pasca trauma dan mengukur status kesehatan spiritual para pengungsi. (SAA)