FK UII Hadiri Acara PEPKI di Palembang

Kaliurang (UII News) – Acara inti PEPKI adalah desiminasi hasil penelitian dan inovasi pembelajaran di seluruh Fakultas Kedokteran anggaota AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia) untuk sharing best practices dalam mendidik dokter yang professional, beretika, berjiwa pancasila dan berdaya saing tinggi untuk menghadapi globalisasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Wadek FK UII, dr. Syaefudin Ali Akhmad, M,Sc seusai mengikuti acara Pertemuan dan Pameran Pendidikan Kedokteran Indonesia (PEPKI) dari AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia) ke -7 di Palembang yang diselenggarakan dari tanggal 26-28 Oktober 2014 bersama dengan Dekan FK UII dr.Linda Rosita, M.Kes., Sp.PK dan Kaprodi FK UII dr. Erlina Marfianti, M.Sc., Sp.PD.

Menurut penjelasan dari dokter Udin, bahwa panitia kegiatan ini terdiri dari 18 Fakultas Kedokteran se-Sumatra yang tergabung dalam AIPKI wilayah I. Tema kegiatan ini adalah inovasi pendidian kedokteran mendukung pelayanan kesehatan. Acara ini digelar tiap 2 tahun sekali dengan tuan rumah digilir per wilayah keanggotaan AIPKI dari wilayah 1 sampai wilayah 5.

Biasanya kegiatan PEPKI diawali dengan pertemuan seluruh Dekan FK se-indonesia yang sekarang berjumlah 75 FK untuk membahas isu strategis pendidikan kedokteran dan pembangunan kesehatan di skala nasional maupun global.

“Hari berikutnya dilanjutkan dengan berbagai workshop seperti pengisian borang akreditasi, penguji OSCE dan workshop pendidikan klinik.  Pada hari terakhir ditutup dengan lomba karya ilmiah dalam bentuk poster maupun presentasi oral. Pada kegiatan PEPKI kali ini juga mengundang mahasiswa perwakilan dari Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) untuk menyampaikan sikapnya atau kritiknya terhadap pendidikan dokter selama ini dan antisipasinya terhadap aturan baru dokter layanan primer sebagai pendidikan dokter plus yang akan bekerja pada era BPJS”, jelas dokter Udin.

Terkahir dari dokter Udin menjelaskan bahwa PEPKI berikutnya akan ditentukan nanti saat MUKTAMAR pada akhir tahun ini di Solo. PEPKI ke depan harus dipakai untuk mendorong penelitian-penelitian dan publikasi  di bidang medical education  dalam merespon terhadap isu-isu aktual. Sampai saat ini terdapat  2 program studi master pendidikan professional kedokteran (MHPE) yaitu  di FK UGM dan FK UI.

“Motivasi dan minat para peneliti di bidang MEU supaya kuat akan dipicu dengan pendanaan dari AIPKI dan diarahkan merespon masalah aktual serta seyogyanya dibuat grand topik atau tema yang strategis. Muktamar AIPKI dipakai untuk membahas aspek policy dengan memperhatikan masalah-masalah di pendidikan dokter.  AIPKI memiliki lima POKJA yang  harus dikuatkan dengan berbagai kegiatan seperti workshop dan benchmarking. Salah satu dari POKJA tersebut adalah POKJA untuk  penguatan akreditasi program studi. FK UII juga aktif dalam POKJA-POKJA tersebut untuk mengantisipasi perkembangan pendidikan dokter supaya lebih baik lagi”, demikian penjelesan dokter Udin sesudah mengikuti acara PEPKI di Palembang. Wibowo