[:id]DOSEN FK UII PRESENTASI ORAL DALAM SEMINAR INTERNASIONAL DAN WORKSHOP PBBMI DI MANADO[:]

IMG_20171110_150056

[:id]IMG_20171110_150056

Perhimpunan biokimia dan biologi molekular indonesia (PBBMI) mengadakan seminar tahunan yang ke-22 bertajuk “INTERNATIONAL SEMINAR : INDONESIAN SOCIETY FOR BIOCHEMISTRY AND MOLECULAR BIOLOGY” Application Of Biochemistry And Molecular Biology On Drug Discovery and Advanced Diagnostics yang diadakan di Universitas Sam Ratulangi, Manado pada tanggal 9-10 November 2017.

Perkembangan teknologi dunia mendorong perkembangan pada bidang biokimia dan biologi molekuler. Ilmu pengetahuan dapat menjelaskan konsep dasar sampai perkembangan bidang kesehatan yang menjadi kebutuhan tiap waktu. Jadi diperlukan informasi terbaru yang berkelanjutan serta adanya inovasi baru pada bidang biokimia dan biologi molekuler. Tema pada seminar internasional ini adalah ilmu pengetahuan berbasis kesehatan dan pengobatan berdasarkan biokimia dan biologi molekuler yang juga mendukung untuk perkembangan diagnosis dengan CLART dan penemuan obat melalui metode docking. Peserta seminar dan workshop dari kalangan dosen, peneliti, akademisi dan mahasiswa yang merupakan anggota PBBMI dari seluruh Indonesia. Seminar ini diikuti oleh dosen biokimia FK UII dr. Syaefudin Ali Akhmad, M.Sc dan dr. Rizki fajar Utami, M.Sc. Presentasi oral terjadwal pada hari Jum’at 10 November 2017 bertempat di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sam Ratulangi, Manado. dr. Syaefudin Ali Akhmad, M.Sc mempresentasikan tentang biomarker dalam spiritualitas.

Pembicara seminar internasional ini berasal dari berbagai negara, Prof. Wolfgang Nellen, Prof. Dr. dari Jerman menyampaikan penelitiannya di Kawah Ijen Banyuwangi yang berjudul Biodiversity research in Indonesia Chance, problem, some data and some dream. Mikrobiota yang hidup di Kawah Ijen ini mempunyai enzim yang resisten terhadap pH sangat asam seperti di lambung. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk obat yang tahan terhadap asam lambung. Sedangkan pembicara dari Malaysia Hanafi Damanhuri, Ph.D menyampaikan penelitiannya tentang penurunan kognitif terkait usia. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini, semakin tua aktivitas tikus akan menurun, berat otak tetap namun ada penurunan hipokampus dan meningkatnya inflamasi dan menurunnya ubiquitinasi. Pembicara internasional lain yang berasal dari Filipina Charleen Joyce Usacdin menyampaikan penelitian antioksidan dari bekatul yang dapat dimanfaatkan untuk antikanker.

Hari kedua seminar pembicara Simab Kanwal, Ph.D dari Pakistan menyampaikan Sianobakteria sebagai sumber alam yang potensial untuk perkembangan obat dan produksi senyawa bioaktif. Sianobakteria dapat menjadi pengembangan obat tersebut yang merupakan alga hijau biru. Bimo Ario Tejo Assoc. Prof., Dr. dari Malaysia profesor yang masih sangat muda ini menyampaikan tentang penghambat peptida berupa asam amino pendek untuk terapi dalam arthritis reumatoid dan masih banyak pembicara lain dari Indonesia.

Perkembangan di bidang biokimia dan biologi molekuler dapat diterapkan dalam bidang kesehatan mulai dari diagnosis dan terapi. Potensi keanekaragaman hayati di Indonesia yang sangat kaya memberikan kesempatan yang luas bagi peneliti di bidang biokimia dan biologi molekuler. Potensi alam di Indonesia yang di anugerahkan Allah SWT dapat digali lagi untuk penelitian pengembangan obat dan pengembangan lain di bidang kesehatan. Penelitian tersebut sebagai bentuk rasa syukur dan dikembangkan untuk kemaslahatan umat.

32

Foto bersama peserta PBBMI dan pembicara. Sumber: website PBBMI

IMG_20171110_142430

Presentasi Oral dr.Syaefudin ali Akhmad, M.Sc tentang biomarker spiritualitas

IMG_20171110_145743

Penyerahan serifikat presentasi oleh Prof. Cipto dari FK Unair

 

 

DSC09413

Foto bersama peserta workshop sistem docking untuk penemuan obat

SAA/Tri[:]