[:id]Faisal Ridho Sakti, Mahasiswa FK UII Mendapatkan Grant Research Fellowship di Belanda[:]

IMG_20170613_112212_771

[:id] 

IMG_20170613_112212_771

Caption : Faisal Ridho Sakti, saat belajar bedah jatung dalam acara International Student Congress of (bio)Medical Sciences (ISCOMS) diselenggarakan oleh University Medical Centre Groningen (UMCG) Belanda. (Photo Wibowo/Istimewa)

Kaliurang (UII News) – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) tak hentinya menorehkan prestasi dalam bidang akedemik. Faisal Ridho Sakti mahasiswa semester akhir FK UII mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan penelitiannya dalam ajang bergengsi konferensi internasional mahasiswa biomedical science. International Student Congress of (bio)Medical Sciences (ISCOMS) diselenggarakan oleh University Medical Centre Groningen (UMCG) Belanda pada 10 -14 Ramadhan 1438 H / 5-9 Juni 2017.

Dalam kesempatan kali ini, Faisal menyampaiakan penelitiannya secara oral presentation di depan para audience dan juri dengan judul penelitian “Extract Ethanol of Black Sugarcane Reduces Ischemic Area in Rat’s Brain”. Sesi ini disampaikan pada cluster Cardio-Cerebro yang dihadiri oleh peneliti lain dengan minat yang sama.

Menurut Faisal, ISCOMS sudah berjalan selama 24 tahun dan di tahun ini dihadiri oleh 720 mahasiswa biomedical science dari seluruh dunia. Mahasiswa yang hadir dalam acara ini tidak hanya berasal dari undergraduate student, namun banyak juga yang sedang menempuh program master ataupun sedang menjalani program doktoral. Dari 720 mahasiswa yang hadir dalam ISCOMS, 182 mahasiswa menjadi presenter participant yang menyampaikan penelitiannya dalam sesi oral maupun poster. ISCOMS tidak hanya menyediakan wadah untuk publikasi ilmiah saja, namun juga menyediakan kesempatan bagi presenter participant yang terpilih untuk menjalani program penelitian fully-funded selama 2 minggu setelah konferensi di UMCG dengan berbagai projek penelitian. Dari 182 presenter participant, hanya dipilih 30 mahasiswa yang memiliki kemampuan kuat serta pengalaman penelitian yang bagus untuk mengembangkan bakatnya. Faisal terpilih menjadi salah satu delegasi dari Indonesia untuk program penelitian bedah jantung di UMCG.

Dari 30 mahasiswa yang terpilih untuk program Research Fellowship, 4 mahasiswa diantaranya berasal dari Indonesia. 1 mahasiswa dari Universitas Indonesia, 3 mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang, 1 mahasiswa dari Universitas Andalas Padang. Hal ini membuktikan Universitas Islam Indonesia tidak kalah saing dengan Perguruan Tinggi Negeri yang ikut berpartisipasi dari ajang bergengsi ini.

Sementara itu Wakil Rektor III UII menurut Faisal juga mengapresiasi prestasinya dengan menuturkan sebagai berikut, “Saya bangga dengan anda, kita butuh lebih banyak mahasiswa seperti anda. Perjuangan anda begitu berat namun selalu diiringi dengan doa. Acara ini merupakan satu kombinasi yang sangat luar biasa, dimana anda menemukan titik untuk menggapai mimpi anda. Tularkan perjuangan yang pernah anda alami ke teman-teman yang lain. Siapa tau kesempatan ini titik balik keberhasilan mas Faisal”, apresiasi Warek III UII, Ir. Agus Taufiq, M.Sc kepada Faisal.

Ditambahkan juga, bahwa selama dua minggu menjalani penelitian, dia melakukan obserservasi berbagai teknik bedah jantung. Di akhir sesi, semua peserta diharuskan menyampaikan hasil penelitiannya di depan para supervisor dan peneliti lain serta menulis sebuah abstrak.

Faisal sendiri telah menyampaikan hasil akhir penlitiannya mengenai teknik bedah jantung terbaru menggunakan Video-Assisted Thoracotomy Surgery (VATS) untuk pemasangan implan alat penyeimbang ritme jantung. Faisal sendiri harus berjuang untuk dapat menyelesaikan penelitian singkat ini di tengah-tengah kondisi berpuasa selama 19 jam di Belanda.

“Pengalaman ini sebenarnya hanya bisa didapatkan oleh resident spesialis bedah jantung di Indonesia sedangkan saya telah diberi kesempatan untuk belajar lebih awal. Senang sekali saya bisa mendapatkan kesempatan melihat kebesaran Allah dengan Jantung yang masih berdetak dari dada yang terbelah. Hal inilah yang membuat saya lebih mensyukuri hidup karena sering kali kita lupa jantung kita tetap berdetak tanpa kita perintahkan bahkan ketika kita sedang tertidur.”, ungkap Faisal setelah menjalani program ini.

Lebih lanjut Faisal meceritakan pengalamannya di Belanda bahwa Program ini sangat disarankan bagi mahasiswa Kedokteran, Biologi, dan Farmasi yang ingin melanjutkan studinya di UMCG. Dari program ini, peserta Research Fellowship dapat tetap berkominukasi aktif dengan supervisor yang membimbing untuk meneruskan program master ataupun doktoral di UMCG.Wibowo[:]