Evaluasi Pemberian Informasi Obat dari Dokter Kepada Pasien di Puskesmas Kab. Sleman

EVALUASI PEMBERIAN INFORMASI OBAT DARI DOKTER KEPADA PASIEN DI PUSKESMAS KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
 
Latar Belakang: Pemberian informasi obat merupakan hal penting yang harus dilakukan dokter dalam proses pengobatan setelah sebelumnya dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penulisan resep. Pemberian informasi obat tersebut memiliki informasi minimal yang harus disampaikan yaitu efek obat, efek samping obat, instruksi, peringatan, kunjungan berikutnya, dan apakah semua penjelasan sudah jelas.

Tujuan: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pemberian informasi obat dari dokter kepada pasien di Puskesmas Kabupaten Sleman Yogyakarta. Sedangkan tujuan khusus adalah untuk mengetahui gambaran proses pemberian informasi tentang obat dari dokter kepada pasien dan mengetahui ada tidaknya pemberian informasi tentang obat oleh dokter kepada pasien dengan informasi minimal.

Metode : Telah dilakukan penelitian mengenai Evaluasi pemberian informasi obat dari dokter kepada pasien di Puskesmas Kabupaten Sleman Yogyakarta dengan metodologi penelitian secara analisis. Puskesmas yang diambil berjumlah 4 (empat) dari 24 Puskesmas yang ada di Kabupaten Sleman Yogyakarta dengan proses pengobatan yang di evaluasi masing-masing 20 proses pengobatan di tiap Puskesmas yang diambil secara accidental  ampling.

Hasil: Dari penelitian ini didapatkan bahwa dari 80 proses pengobatan yang di evaluasi, tidak ada satupun dokter yang menyampaikan informasi secara lengkap (100%) kepada pasien.  Informasi minimal obat yang seharusnya disampaikan oleh dokter kepada pasien ditemukan sebagian besar dalam proses pengobatan yang meliputi informasi bagaimana cara meminum obat (80%), mengapa obat itu diperlukan (70%), dan kapan diminumnya (66,25%). sedangkan komponen informasi obat yang lainnya hanya sebagian kecil bahkan tidak disampaikan sama sekali oleh dokter kepada pasien.

Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa belum semua komponen informasi obat minimal disampaikan dalam setiap proses pengobatan. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menyebabkannya.

Kata Kunci : informasi obat, pengobatan rasional