Dosen Kedokteran Seminar, Workshop dan Presentasi Poster 4th ARPaC

Tim DLP  FK UII 2016
(Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE., MA : dr.Taufiq Nugroho, Sp.B, dr. P. Lutfi Ghazali, M.Kes, dr. Yaltafit Abror Jeem)

 Kedokteran (17/8) – Perubahan dan perkembanngan dunia kedokteran di Indonesia bergulir bergitu cepat  diantaranya permasalahan profesi dokter, peluncuran program studi baru yaitu dokter layanan primer yang setara spesialis, isu gratifikasi dokter, menjadi tantangan dokter dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) pada 2016. Peran dari dokter di layanan primer dalam mencapai SDGs (Sustainable Development Goals) menjadi sangat penting. Kesehatan yang baik dapat dicapai dengan memaksimalkan sistem kesehatan dan salah satu pilar utama dari sistem kesehatan adalah pelayanan kesehatan primer. Karena pelayanan kesehatan di tingkat primer bersifat efektif dan efisien dalam hal pembiyaan.

 

 

 

 

Hal tersebut disampaikan oleh dr. Yaltafit Abror Jeem, Tutor Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Fakultas Kedotkeran Universitas Islam Indonesia saat mengikuti acara ASEAN Region Primary Care Physicians Association Conference (ARPaC)  yang diselenggarakan oleh PDKI (Persatuan Dokter Keluarga Indonesia) di  Fakultas Kedokteran  UNPAD pada 23-25 Syawal 1437 H/28-30 Juli 2016 bersama dengan dosen senior lainnya adalah .dr. Bondan Agus Suryanto, SE., MA : dr.Taufiq Nugroho, Sp.B, dr. P. Lutfi Ghazali, M.Kes.

Menurut dokter Jeem, menjelaskan bahwa PDKI (Persatuan Dokter Keluarga Indonesia) dan Fakultas Kedokteran  UNPAD tahun 2016 mendapat kehormatan menjadi tuan rumah pertemuan regional dokter keluarga di tingkat ASEAN yaitu 4th ARPaC Conference 2016 dan kongres PDKI ke 10.  

 

“Pertemuan tahunan ini yang bertema “the role of primary care doctor in enhancing health system to achieve the sustainable of development goals” telah diselenggarakan sebagai salah satu kontribusi PDKI dan FK UNPAD dalam pembangunan kesehatan Indonesia terutama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter di layanan primer,” demikian katanya.

 

Lebih lanjut dokter Jeem mengatakan juga, dalam kesempatan ini, beberapa pakar dari ASEAN dan dunia diundang sebagai narasumber diantaranya pakar pendidikan dokter keluarga dari beberapa negara, salah satunya dari seluruh dunia yaitu Prof michael kidd (President of WONCA/asosiasi dokter keluarga seluruh dunia), Prof Leopando, pakar pendidikan kedokteran keluarga.

D:Arpac BandungIMG_20160728_121728.jpg

dr.Yaltafit Abror Jeem dengan berbincang Prof Michael Kidd (Presindent of WONCA)

 

Dalam pertemuan rutin tahunan yang bertempat di Harris Ciumbuleuit Hotel & Convention Jl Ciumbuleuit no 50 – 58 Bandung dari tanggal 28-30 Juli 2016 ini juga diadakan workshop-workshop yang berkaitan dengan peningkatan skill dokter kelurga dalam melayani pasien seperti manage care, penatalaksaan penyakit kronis seperti DM, Hipertensi dan OA secara komprehensif dan holistik. Selain itu, salah satu dari tim DLP FK UII juga mempresentasikan case report oleh dr.yaltafit abror jeem yang berjudul “Role of Primary Care Management In Patient Empowerment: Reflections on Family Doctors Competence in Daily Practice“ dalam bentuk presentasi poster.

Seminar dan workshop 4th ARPaC yang telah diselenggarakan oleh PDKI dan FK UNPAD ini juga didalamnya membahas perkembangan terbaru dari pendidikan dokter layanan primer salah satunya adalah dibukanya pendaftaran mahasiswa program studi dokter layanan primer yang dinaungi FK UNPAD sendiri. Hal ini semakin menambah keyakinan kami dari tim DLP FK UII dalam melangkah ke depan.

Dari pemaparan Prof. Leopando, pakar pendidikan dokter keluarga dari Filipina, tersirat bahwa akan ada agenda penyetaraan dari kompetensi dokter keluarga di lingkup ASEAN. Hal ini guna menunjang adanya pertukaran atau mobilisasi dokter keluarga antar negara di ASEAN. Berkaitan dengan pemaparan tersebut, sebagai institusi pendidikan, FK UII berkeharusan menjaga kualitas dokter-dokter keluarga lulusanya nanti.

Peningkatan kualitas pendidikan dokter keluarga juga harus didukung oleh faktor-faktor lain diantaranya adalah senantiasa up to date terhadap perkembangan dokter keluarga melalui penelitian-penelitian, ikut serta dalam forum dokter keluarga baik nasional maupun internasional, pelatihan-pelatihan dari lembaga dalam dan luar negeri. Salah satu agenda setelah mengikuti seminar dan workshop 4th ARPaC adalah seminar dan workshop ARPC di Pattaya, november tahun 2017 mendatang. Kami berharap dapat berpartisipasi dalam forum tersebut. Partisipasi nya dalam bentuk presentasi hasil-hasil penelitian terbaru kami mengenai dokter keluarga baik melalui presentasi oral maupun poster.

Setelah mengikuti seminar dan workshop ini, Tim DLP UII berharap dapat mengabdikan dan mengembangkan berbagai topik dan skill yang telah didapatkan sehingga menjadi masukan terhadap konten kurikulum dari tim DLP FK UII dalam mempersiapkan program studi dokter layanan primer menjadi lebih matang dan berkualitas.Wibowo/Tri