Bahas Uji Kompetensi, FK UII Selenggarakan Pertemuan Dengan Dekan FK UNTAN

 

        

 

 

 

 

 

Kaliurang (UII News-13/10) – Uji kompetensi  bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) yang dulunya hanya menggunakan Computer Based Test (CBT) atau Paper Base Test  (PBT) sekarang menggunakan CBT dan OSCE sebagai dasar kelulusan untuk di sumpah dokter, sehingga perlu adanya pendampingan bagi mahasiswa yang akan mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter (UKMMP).

        Hal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung pura, dr. Arif Wicaksono, M.Biomed (alumni 2001 FK UII) saat melakukan pertemuan dengan Dekanat dan Tim UKMPPD Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, pada hari Jum’at, 16 Oktober 2015 / 3 Muharram 1437 H di Ruang Sidang Dekanat FK UII, Jl. Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

        Menurut dokter Arif, agar sukses menghantarkan mahasiswa Kedokteran lulus dalam Uji Kompetensi maka yang harus dilakukan adalah berupa pendampingan dari institusinya.

        Di FK UNTAN sendiri, mahasiswa wajib mengikuti try out berupa PBT / CBT dengan pencapaian skore kebenarannya harus menyesuaikan Batas Lulus Nasional, sedangkan untuk OSCE nya mengikuti standar setting Nasional.

        “Mahasiswa harus lulus tryout lokal FK UNTAN dengan standar yang sudah ditentukan, setelah memenuhi standar maka baru diperbolehkan mengkuti Uji Komptensi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter,” kata dokter Arif.

        Sehingga dengan adanya TO lokal tersebut maka mahasiswa akan melakukan persiapan / preparasi untuk pencapaian skore standar serta bisa mengikuti UKMPPD.

        “Adapun persiapan yang dianjurkan bagi mahasiswa adalah belajar sendiri, belajar berkelompok, Belajar dengan teman dekat, teman satu kelompok diskusi, teman satu kelompok kepaniteraan, teman yang berdekatan tempat tinggalnya, teman antar satu daerah, teman senior-junior, mengikuti bimbel UK di kota lain, mengikuti Try Out UK di kota lain”, demikian strategi yang diakukan di FK UNTAN kata dokter Arif. Wibowo/Tri